Showing posts with label ilmu dasar. Show all posts
Showing posts with label ilmu dasar. Show all posts

Hubungan Taksonomi dengan Alat Ekskresi

April 08, 2018 Add Comment
Oke yang akan kita bahas kali ini adalah hubungan taksonomi hewan dengan alat ekskresi. Hmm kira-kira diantara kedua hal tersebut ada tidak ya hubungannya. Yuk, kita pecahkan soal ini.
Hayoh, ngerjain PR yah? Wkwkw. Oke yang akan kita bahas kali ini adalah hubungan taksonomi hewan dengan alat ekskresi. Hmm kira-kira diantara kedua hal tersebut ada tidak ya hubungannya. Yuk, kita pecahkan soal ini.

Pertama-tama kita bahas seputar taksonomi terlebih dahulu. Dalam biologi, taksonomi merupakan suatu ilmu yang membahas seputar pengelompokan makhluk hidup berdasarkan anatominya agar mudah untuk dipelajari.

Di kelas X kita pernah belajar yang namanya biodiversitas atau keaneka ragaman hayati, disitu kita dikenalkan akan banyaknya jenis makhluk hidup yang hidup di bumi, khusunya di Indonesia kita tercinta ini. Namun dari semua mekluk hidup itu, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan, entah itu kingdom (kerajaan)nya, filumnya, kelasnya, ordonya atau bahkan keluarganya.

Dengan ilmu taksonomi, kemudian makhluk hidup tersebut dikelompokan berdasarkan persamaan-persamaan anatominya yang selanjutnya dipecah lagi dan dijadikan sub-sub kelompok supaya mudah untuk dipelajari oleh setiap orang yang ada di dunia ini.

Misalnya saja kingdom Plantae yang terdiri dari beragam tubuhan, Animalia yang terdiri dari beragam hewan, dan lain-lain. Oke disini kita tekankan pembahasan pada hewan ya.

Kita ambil contoh dari hewan vertebrata (bertulang belakang) agar mudah dipahami. Hewan vertebrata terbagi atas lima kelas yaitu Pisces (ikan), Amfibi, Reptilia (melata/reptil), aves (burung) dan yang paling keren adalah mamalia (menyusui). Ok kita ambil dua kelas saja untuk dianalisis perbedaanya.

Misalkan saja pisces (ikan) dengan Mamalia (menyusui). Pisces terdiri dari berbagai jenis ikan, seperti ikan bandeng, ikan cupang dan masih banyak lagi. Sedangkan Mamalia (menyusui) terdiri dari berbagai hewan yang (hmm mudahnya) perkembangbiakannya dengan cara melahirkan.

Oke, kedua perbedaan ini dibuat berdasarkan ilmu Taksonomi. Nah disini tentunya sudah dapat kita simpulkan dong.
Tapi min itu berdasarkan cara melahrikan, bernafas dan habitat bukan berdasarkan alat ekskresi!!!!

Hmm begitu ya.. coba sekarang mimin tanyakan sama kamu, apakah sistem ekskresi pada hewan pisces (ikan) sama dengan hewan mamalia (melahirkan)?? Pasti jawabannya, tidak. Beda jauh malahan.

Atau, agar lebih signifikan kita bandingkan alat ekskresi kamu (manusia) dengan alat eksresi hewan Insecta (Serangga), perbedaan ini juga berdasarkan ilmu taksonomi.

So bagaimana? Semoga kalian memaca semuanyanya, tidak langsung membaca bagian akhir supaya mengetahui latar belakangnya.
Walah kok berbelit gini min?

Hehehe oke mungkin sekian dulu, jadi kesimpulannya antara alat ekskresi dengan taksonomi hewan memiliki hubungan yang sangat erat. Kesimpulannya lanjutan bisa kamu buat sendiri, selamat belajar.

Kenapa Ada Daun yang Tidak Berwarna Hijau ?

February 10, 2018 Add Comment
Ilustrasi :Pohon berwarna merah atau kuning (tidak hijau)
Sebagian besar tanaman memiliki daun yang berwana hijau standar. Meski begitu tak jarang pula terdapat daun yang memiliki warna selain hijau antara lain tanaman Keladi bintang merah dan sri rejeki yang memiliki daun berwarna merah, tanaman pangkas legistrum yang memiliki daun berwarna kuning dan tanaman lainnya yang memiliki daun selain hijau.

Dengan begitu timbul suatu pertanyaan yang berbunyi “mengapa ada daun yang tidak berwarna hijau?”. sebelum kita bahas lebih lanjut alangkah baiknya kita mengetahui dahulu apa yang menyebabkan daun pada umunya memiliki warna hijau. Setiap makhluk hidup tersusun atas kumpulan-kumpulan sel. Sel adalah unit terkecil penyusun seluruh makhluk hidup. Jika kita mendirikan sebuah bangunan, sel diibaratkan sebutir debu yang terdapat pada pasir yang kita gunakan untuk membangun bangunan yang kita harapkan.
Baca Juga: Seberapa Panjang Rambu Kita Dapat Tumbuh ?
Dalam tumbuhan terdapat sel yang bernama kloroplas. Kloroplas merupakan salah satu bentuk plastid. Plastid adalah organel yang terbungkus oleh dua lapis membran dan mengandung pigmen yang sebagian besar merupakan klorofil atau zat hijau daun. Klorofil adalah zat hijau daun yang berperan penting dalam proses fotosintesis.

Jadi itu mengapa mayoritas tumbuh-tumbuhan memiliki daun yang berwarna hijau. Tapi mengapa ada tumbuhan yang memiliki daun yang berwarna bukan hijau?

Sel pada makhluk hidup juga memiliki struktur penyusun yang disebut organel sel. Pada sel tumbuhan terdapat organel sel yang bernama plastida. Pada sel tubuhan plastida terdiri dari 3 macam, antara lain Kromoplas, Leukoplas dan Kloroplas. Yang menyebabkan ada tumbuhan yang daunnya tidak berwarna hijau adalah pigmen kromoplas pada daun.
Baca Juga : Dua Manfaat Babi
Kromoplas, adalah plastida yang menghasilkan warna non fotosintesis yaitu warna kuning, jingga, merah dan lain sebagainya. Pada tumbuhan, umumnya pigmen Kromoplas ini terdapat pada buah, biji ataupun bunga yang dihasilkan oleh tumbuhan itu.

Meskipun begitu tak jarang pula ada tumbuhan yang memendam pegmen ini pada bagian daun. Kromoplas juga dibeadakan menjadi 6 macam berdasarkan warna yang dihasilkan, antara lain :
  • Karotin     : Berwarna merah-jingga, misalnya pada wortel
  • Xantofil    : Berwarna kuning pada daun yang tua
  • Fikosantin : Berwarna coklat pada ganggang Phaeophyta
  • Fikosianin : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta
  • Fikoeritrin : Berwarna merah pada sri rejeki
  • Antosianin : Berwarna warna merah-ungu sampai kuning pada bunga
Warna daun pada tumbuhan juga dapat berubah oleh pengaruh derajat keasaman (pH) pada lingkungan sekitar. Semakin rendah tingkat phHnya (asam) maka, akan muncul warna merah, sebaliknya semakin tinggi tingkat pHnya (basa) maka, akan muncul warna biru pada daun.

Kenapa Golongan Darah Berbeda-beda?

January 30, 2018 Add Comment
Macam atau Jenis Golong Darah
Pernah nggak sih kepikiran kenapa ada istilah golongan darah dan kenapa juga sih golongan darah kita ini berbeda-beda? padahal secara garis besar warnanya sama "merah". Nah, Kali ini Author akan menjawab pertanyaan seputar perbedaan golongan darah. Sebelum, mengulas lebih jauh, alangkah baiknya kita mengetahui apa sih darah itu? Darah adalah sebuah jaringan ikat yang memiliki peran penting menjaga keseimbangan tubuh.

Selain berfungsi sebagai wahana transportasi O2 (oksigen), CO2 (karbon dioksida), darah juga berperan sebagai jaringan pengikat antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya, dimana darah berperan penting sebagai alat stabilitas atau keseimbangan tubuh manusia.

Sebelum abad ke-20 manusia beranggapan bahwa setiap darah yang dimiliki oleh manusia itu sama. Akibatnya, banyak orang yang meninggal akibat transfusi darah yang tidak sesuai. Kemudian, pada tahun 1900, Karl Landsteiner, seorang ahli imunologi dan patologi bersama dengan temannya mencoba mengulas permasalahan tersebut dan melakukan riset dengan hasil penggolongan darah pada manusia dengan menggolongkan darah menjadi 4 macam yaitu A,B,AB dan O.

Penggolongan darah tersebut, didasarkan pada keberadaan zat aglunitin (zat anti) yang terdapat di dalam eritrosit (sel darah merah), tepatnya di dalam serum darah yang dapat mempengaruhi proses aglutinasi dan adanya aglutinogen (anti gen) yang berfungsi sebagai anti gen dalam darah. Aglutinin adalah zat antibodi yang akan menggumpalkan zat asing berupa racun, virus bahkan antigen asing (darah pendonor) yang ditermima oleh penerima darah.

Antibody atau sistem imun tersebut, akan mengscan atau membaca antigen yang ada di darah kita. Jika antibody menemukan sel darah yang memiliki sifat berbeda dengan sel darah asli kita, maka antibody akan menganggap objek tersebut sebagai objek berbahaya dan akan melawannya.

Akibatnya, terjadi penggumpalan eritrosit (sel darah merah) dari pendonor di dalam pembuluh darah penerima (resipien). Yang nantinya akan berakibat fatal bagi tubuh si resipen (penerima). Jika terjadi penggumpalan melebihi ambang batas dapat menyebabkan kematian. Intinya, di dalam setiap tetes darah, terdapat sebuah sistem keamanan yang dijaga ketat oleh bodyguard yang siap menghancurkan orang asing yang dianggap sebagai penyusup.

Sebenarnya golongan darah bukan hanya ABO. Penggolongan darah pada manusia juga dipengaruhi oleh system Rh (Sistem Rhesus) yaitu dengan memperhatikan ada atau tidaknya aglutinogen Rhesus dalam eritrosit. Individu yang eritrosit mengandung aglutinogen Rhesus dikelompokan kedalam Rh+. Begitu pula sebaliknya, individu yang eritrosit tidak mengandung aglutinogen Rhesus dikelompokan kedalam Rh .

Dengan adanya penggolongan darah dengan berdasar pada system Rheusus , golongan darah yang semula dikelompokan menjadi empat macam (A,B,AB,O). Dibagi lagi, sehingga golongan darah pada manusia menjadi 8 macam golongan, yaitu A+,A-,B+B-,AB-,AB+,O+ dan O-.

"Lah Kenapa, sih?"

Perbedaan Rhesus ini juga dapat mempengaruhi kegiatan transfusi, sama seperti system golongan darah ABO. Darah yang memiliki Rhesus negatif (-) tidak bisa menerima darah yang memiliki Rhesus Positif (+), begitu pula sebaliknya.

Jadi kesimpulannya golongan darah pada manusia dibedakan berdasar aglunitin (zat anti) yang apabila terdapat zat asing. Dengan sigap Zat Anti tersebut, akan menghancurkan zat asing yang masuk ke dalam darah, sehingga terjadi penggumpalan di dalam darah.

Nah, dengan begitu jawaban "Kenapa Golongan Darah Berbeda?" sudah terjawab. Dengan jawaban, "Tujuan dari mengelompokan darah menjadi beberapa jenis dimaksudkan untuk memberikan identitas kepada darah suatu individu dan apabila terjadi penyelewengan identitas darah yang diterima oleh si penerima donor, akan menyebabkan kerusakan pada sistem peredaran darah".

Sekian artikel mengenai perbedaan golongan darah pada manusia semoga dapat menambah wawasan sobat In Life.

2 Teori Asal Usul Terbentuknya Alam Semesta

January 30, 2018 Add Comment
Ilustrasi : Terbentuknya Alam Semesta
Semakin berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga ikut berkembang secara pesat. Hal ini terbukti dari munculnya berbagai penelitian dan teori-teori ilmiah. Entah itu teori yang menjelaskan seputar anomali suatau zat, makhluk hidup, dan teori ilmiah lainnya. Tidak terkecuali teori seputar pembentukan alam semesta.

Di zaman yang canggih ini, telah tersedia dua teori mengenai "bagaimana terbentuknya alam semesta?" yang sering diperdebatkan oleh para ahli. Teori apa sajakah itu? Nah, kali ini mimin akan mengulas seputar teori prosedur terbentuknya alam semesta.

Seperti yang kita ketahui, jika membahas seputar jagat raya, kita sebagai manusia tidak akan mampu untuk menjangkaunya. Namun, rasa penasaran yang merupakan sifat alami manusia, tanpa sengaja memotivasi manusia untuk mencari tahu mengenai rahasia alam semesta ini. Sehingga, para ilmuan mulai melakukan penelitian-penelitian mengenai pembentukan jagat raya.

Kira-kira bagaimana sih jagat raya ini terbentuk? Saat ini telah ada 2 teori yang menjelaskan terbentuknya jagat raya yaitu "Teori Keadaan Tetap" dan "Teori Big Bang" meskipun teori-teori tersebut awalnya hanya berupa hipotesa, akan tetapi teori-teori tersebut dapat dipertanggung jawabkan keilmiahannya.

Untuk lebih lengkap mengenai teori pembentukan jagat raya, simak ulasan berikut. berikut adalah 2 teori pembentukan alam semesta :
1. Teori “big bang”
    Teori big bang atau disebut juga dengan sebutan teori ledakan besar, ditemukan oleh Abbe Georges Gamow, seorang kosmolog asal belgia pada tahun 1920-an. Menurut Georges Gamow, alam semesta mulanya berasal dari gumpalan berbentuk bola yang sangat panas dan padat, saking panasnya gumpalan tersebut meledak dan hasil ledakan tersebut tersebar ke penjuru alam semesta. Dan hasil dari ledakan tersebut membentuk materi-materi baru berupa planet, asteroid, meteor, dll. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai teori big bang bisa baca artikel “apa itu teori big bang”. Teori Big Bang merupakan teori induk pembentukan alam semesta, karena teori big bang bisa dibilang teori pembentukan alam semesta yang terbaik dan banyak didukung oleh para ahli sampai saat ini.
2. Teori keadaan tetap
    Meskipun teori big bang merupakan teori yang berpeluang besar mendekati benar mengenai pembentukan alam semesta, tatapi ada teori lain bernama “teori keadaan tetap” yang dilontarkan oleh H. Bondi, T Gold dan F Hoyle, pada tahun 1948 mereka mengusulkan bahwa selama berabad-abad alam semesta selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen yang merupakan unsur dasar pembentukan material yang ada di alam semesta berasal dari ketiadaan. Namun teori tersebut bertentangan dengan salah satu hukum dasar fisika yaitu kekalan energi, dimana energy tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan akan tetapi dapat diubah menjadi bentuk energy yang lain.
Dari kedua teori tersebut, teori yang paling baik dan banya didukung oleh para ahli adalah Teori big bang, dimana teori ini juga sudah pernah di buktikan secara ilmiah oleh beberapa ahli. Meskipun begitu, teori big bang bisa saja tersingkirkan oleh teori baru bilamana diperoleh fakta, kejelasan dan bukti lanjutan yang lebih baik.

Sekian ulasan mengenai dua teori pembentukan alam semesta, semoga dapat menambah wawasan pembaca sekalian. Kita sebagaimana manusia memang memiliki keterbatasan untuk mengetahui segala hal yang ada di alam semesta ini.

Materi Ruang Lingkup Biologi

January 08, 2018 Add Comment
Materi : Ruang Lingkup Biologi
Biologi bersal dari kata bios yang berarti hidup dan logos yang berarti pengetahuan. Biologi adalah Ilmu yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mengkaji segala sesuatu tentang makhluk hidup dan kehidupannya ini. Ciri-ciri ilmu biologi sebagai ilmu salah satu ilmu pengetahuan adalah ilmu biologi mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan tingkat organisasi kehidupan mulai dari yang terkecil hingga yang kompleks dengan urutan mulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan terakhir adalah biosfer. dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup biologi meluputi seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi.

Objek kajian biologi

biologi adalah ilmu yang mengkaji semua persoalan seputar makhluk hidup, pada mulanya makhluk hidup diklasifikasikan menjadi 3 kingdom atau kerajaan yaitu Plantae (tumbuhan), Animalia (hewan) dan Protista (organisme bersel satu atau peralihan antara tumbuhan dengan hewan). Kemudian withaker (seorang ekolog tanaman berkebangsaan America Serikat) mengelompokan makhluk hidup menjadi 5 kingdom atau kerajaan yaitu Plantae (tanaman), Animalia (hewan), Protista (organisme bersel satu), Monera (organisme bersel satu yang belum mempunyai selaput inti sel) dan fungi (jamur). Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengelompokan objek biologi terbagi menjadi 6 kingdom (kerajaan) yaitu Plantae (tanaman), Animalia (hewan), Protista (organisme bersel satu), fungi (jamur), Eubacteria dan Archaebacteria.

Cabang-cabang ilmu biologi

Biologi adalah ilmu pengetahuan yang sangat luas karna membahas seputar makhluk hidup, saking luasanya ilmu biologi terurai menjadi cabang-cabang ilmu yang lebih spesifik. Berikut cabang-cabang ilmu biologi beserta objek kajian yang dipelajari.
  1. Anatomi : ilmu yang mempelajari struktur tubuh bagian dalam
  2. Morfologi : ilmu yang mempelajari struktur tubuh bagian luar
  3. Botani : ilmu yang mempelajari seputar tumbuhan
  4. Soologi : ilmu yang mempelajari seputar hewan
  5. Ekologi : ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
  6. Etologi : ilmu yang mempelajari tingkah laku hewan pada saat kawin
  7. Genetika : ilmu yang mempelajari keturunan genetik tau sifat
  8. Fisiologi : ilmu yang mempelajari proses yang terjadi pada makhluk hidup
  9. Evolusi : ilmu yang mempelajari perkembangan struktur tubuh makhluk hidup secara sederhana sehingga memunculkan spesies baru
  10. Histologi : ilmu yang mempelajari jaringan
  11. Mitologi : ilmu yang mempelajari tentang jamur
  12. Virology : ilmu yang mempelajari tentang virus
  13. Sitologi : ilmu yang mempelajari sel
  14. Bioteknologi : ilmu yang mempelajari penerapan teknik biologi dalam kehidupan (mengubah bahan yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat) dan masih banyak cabang biologi yang lainnya.