Kenapa Golongan Darah Berbeda-beda?
Macam atau Jenis Golong Darah
Pernah nggak sih kepikiran kenapa ada istilah golongan darah dan kenapa juga sih golongan darah kita ini berbeda-beda? padahal secara garis besar warnanya sama "merah". Nah, Kali ini Author akan menjawab pertanyaan seputar perbedaan golongan darah. Sebelum, mengulas lebih jauh, alangkah baiknya kita mengetahui apa sih darah itu?
Darah adalah sebuah jaringan ikat yang memiliki peran penting menjaga keseimbangan tubuh.Selain berfungsi sebagai wahana transportasi O2 (oksigen), CO2 (karbon dioksida), darah juga berperan sebagai jaringan pengikat antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya, dimana darah berperan penting sebagai alat stabilitas atau keseimbangan tubuh manusia.
Sebelum abad ke-20 manusia beranggapan bahwa setiap darah yang dimiliki oleh manusia itu sama. Akibatnya, banyak orang yang meninggal akibat transfusi darah yang tidak sesuai. Kemudian, pada tahun 1900, Karl Landsteiner, seorang ahli imunologi dan patologi bersama dengan temannya mencoba mengulas permasalahan tersebut dan melakukan riset dengan hasil penggolongan darah pada manusia dengan menggolongkan darah menjadi 4 macam yaitu A,B,AB dan O.
Penggolongan darah tersebut, didasarkan pada keberadaan zat aglunitin (zat anti) yang terdapat di dalam eritrosit (sel darah merah), tepatnya di dalam serum darah yang dapat mempengaruhi proses aglutinasi dan adanya aglutinogen (anti gen) yang berfungsi sebagai anti gen dalam darah. Aglutinin adalah zat antibodi yang akan menggumpalkan zat asing berupa racun, virus bahkan antigen asing (darah pendonor) yang ditermima oleh penerima darah.
Antibody atau sistem imun tersebut, akan mengscan atau membaca antigen yang ada di darah kita. Jika antibody menemukan sel darah yang memiliki sifat berbeda dengan sel darah asli kita, maka antibody akan menganggap objek tersebut sebagai objek berbahaya dan akan melawannya.
Akibatnya, terjadi penggumpalan eritrosit (sel darah merah) dari pendonor di dalam pembuluh darah penerima (resipien). Yang nantinya akan berakibat fatal bagi tubuh si resipen (penerima). Jika terjadi penggumpalan melebihi ambang batas dapat menyebabkan kematian. Intinya, di dalam setiap tetes darah, terdapat sebuah sistem keamanan yang dijaga ketat oleh bodyguard yang siap menghancurkan orang asing yang dianggap sebagai penyusup.
Sebenarnya golongan darah bukan hanya ABO. Penggolongan darah pada manusia juga dipengaruhi oleh system Rh (Sistem Rhesus) yaitu dengan memperhatikan ada atau tidaknya aglutinogen Rhesus dalam eritrosit. Individu yang eritrosit mengandung aglutinogen Rhesus dikelompokan kedalam Rh+. Begitu pula sebaliknya, individu yang eritrosit tidak mengandung aglutinogen Rhesus dikelompokan kedalam Rh .
Dengan adanya penggolongan darah dengan berdasar pada system Rheusus , golongan darah yang semula dikelompokan menjadi empat macam (A,B,AB,O). Dibagi lagi, sehingga golongan darah pada manusia menjadi 8 macam golongan, yaitu A+,A-,B+B-,AB-,AB+,O+ dan O-.
"Lah Kenapa, sih?"
Perbedaan Rhesus ini juga dapat mempengaruhi kegiatan transfusi, sama seperti system golongan darah ABO. Darah yang memiliki Rhesus negatif (-) tidak bisa menerima darah yang memiliki Rhesus Positif (+), begitu pula sebaliknya.
Jadi kesimpulannya golongan darah pada manusia dibedakan berdasar aglunitin (zat anti) yang apabila terdapat zat asing. Dengan sigap Zat Anti tersebut, akan menghancurkan zat asing yang masuk ke dalam darah, sehingga terjadi penggumpalan di dalam darah.
Nah, dengan begitu jawaban "Kenapa Golongan Darah Berbeda?" sudah terjawab. Dengan jawaban, "Tujuan dari mengelompokan darah menjadi beberapa jenis dimaksudkan untuk memberikan identitas kepada darah suatu individu dan apabila terjadi penyelewengan identitas darah yang diterima oleh si penerima donor, akan menyebabkan kerusakan pada sistem peredaran darah".
Sekian artikel mengenai perbedaan golongan darah pada manusia semoga dapat menambah wawasan sobat In Life.