Namun siapa sangka tumbuhan yang hampir sama seperti pohon kelapa akan status 'tanaman sejuta manfaat' memiliki suatu keunikan tersendiri. Yaitu kemampuannya yang hanya dapat berbuah sekali saja lalu mati.
Pada artikel kali ini, kita akan mengulas penyebab pohon pisang hanya mampu berbuah sekali saja lalu mati.
Sebelum mengulas lebih lanjut, kita berkenalan terlebih dahulu dengan Musa paradisiaca atau dikenal dengan sebutan pohon pisang.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom | Animalia |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Liliopsida |
Ordo | Musales |
Family | Musaceae |
Genus | Musa |
Spesies | Musa paradisiaca |
Pohon pisang dikategorikan ke dalam Divisi Magnoliophyta, yaitu tumbuhan berbungan. Berarti jenis akar pohon pisang adalah akar serabut (radix adventicia).
Batang pohon pisang berupa batang semu dan batang strom (batang sebenarnya). Batang semu merupakan batang yang seluruhnya dibalut oleh pelepah daun pisang. Batang strom sendiri berada pada bagian dalam (dibawah batang semu) berbentuk bulat (teres).
Apabila pada sepertiga bagian batang strom (batang sesungguhnya) terdapat mata calon tumbuh tunas (Jantung Pisang) maka bunga tersebut akan muncul keluar dari primordia yang terbentuk pada batang sesungguhnya, perkembangan primordia bunga memanjang keatas hingga menembus inti batang semu dan keluar diujung batang semu tersebut.
Simpelnya begini, apabila pada batang strom (batang sesungguhnya) terdapat jantung pisang (kembang buah) maka batang strom akan tumbuh menembus batang semu (pelepah pisang) dan ikut di bungkus dengan batang semu ini.
Apabila buah sudah matang, batang semu akan berhenti menerima asupan makanan dari batang sesungguhnya. jadi batang semu ini sudah tidak diperlukan lagi, dan membuat batang semu yang baru sebagai jalan untuk buah yang baru juga.
Jadi kesimpulannya, pohon pisang tidak hanya berbuah sekali saja, namun dapat berbuah berkali-kali asalkan pohon tersebut masih mampu memproduksi buah. Dan selama ini kita beranggapan bahwa batang semu adalah batang pohon pisang yang sesungguhnya.
0 Komentar