Showing posts with label cari tahu. Show all posts
Showing posts with label cari tahu. Show all posts

Kenapa Pohon Pisang Hanya Berbuah Sekali ?

April 15, 2018 Add Comment
Kenapa Pohon Pisang Hanya Berbuah Sekali ?
Pohon pisang adalah jenis tanaman yang paling sering dijumpai, baik itu di kota maupun di desa, bahkan pohon pisang dapat tumbuh secara liar di pinggiran jalan. Tumbuhan yang memiliki nama latin Musa paradisiaca terkesan memiliki banyak manfaat, mulai dari buahnya, batangnya hingga daunnya.

Namun siapa sangka tumbuhan yang hampir sama seperti pohon kelapa akan status 'tanaman sejuta manfaat' memiliki suatu keunikan tersendiri. Yaitu kemampuannya yang hanya dapat berbuah sekali saja lalu mati.

Pada artikel kali ini, kita akan mengulas penyebab pohon pisang hanya mampu berbuah sekali saja lalu mati.

Sebelum mengulas lebih lanjut, kita berkenalan terlebih dahulu dengan Musa paradisiaca atau dikenal dengan sebutan pohon pisang.


Klasifikasi Ilmiah

Kingdom Animalia
Divisi Magnoliophyta
Kelas Liliopsida
Ordo Musales
Family Musaceae
Genus Musa
Spesies Musa paradisiaca


Pohon pisang dikategorikan ke dalam Divisi Magnoliophyta, yaitu tumbuhan berbungan. Berarti jenis akar pohon pisang adalah akar serabut (radix adventicia).




Batang pohon pisang berupa batang semu dan batang strom (batang sebenarnya). Batang semu merupakan batang yang seluruhnya dibalut oleh pelepah daun pisang. Batang strom sendiri berada pada bagian dalam (dibawah batang semu) berbentuk bulat (teres).

Apabila pada sepertiga bagian batang strom (batang sesungguhnya) terdapat mata calon tumbuh tunas (Jantung Pisang) maka bunga tersebut akan muncul keluar dari primordia yang terbentuk pada batang sesungguhnya, perkembangan primordia bunga memanjang keatas hingga menembus inti batang semu dan keluar diujung batang semu tersebut.

Simpelnya begini, apabila pada batang strom (batang sesungguhnya) terdapat jantung pisang (kembang buah) maka batang strom akan tumbuh menembus batang semu (pelepah pisang) dan ikut di bungkus dengan batang semu ini.

Apabila buah sudah matang, batang semu akan berhenti menerima asupan makanan dari batang sesungguhnya. jadi batang semu ini sudah tidak diperlukan lagi, dan membuat batang semu yang baru sebagai jalan untuk buah yang baru juga.


Jadi kesimpulannya, pohon pisang tidak hanya berbuah sekali saja, namun dapat berbuah berkali-kali asalkan pohon tersebut masih mampu memproduksi buah. Dan selama ini kita beranggapan bahwa batang semu adalah batang pohon pisang yang sesungguhnya.

Taenia saginata, Cacing Pita yang Bersarang pada Daging Sapi

April 11, 2018 Add Comment
Taenia saginata adalah cacing pita yang memiliki status parasit karna mampu menginfeksi dan bersarang pada usus halus manusia. Namun, cacing pita Taenia saginata lebih memilih sapi untuk dijadikan inang.
Taenia saginata adalah cacing pita yang memiliki status parasit karna mampu menginfeksi dan bersarang pada usus halus manusia. Namun, cacing pita Taenia saginata lebih memilih sapi untuk dijadikan inang.

Dengan kata lain manusia adalah hospes definitif dari cacing Taenia saginata sedangkan hospes intermediernya adalah sapi. Penyakit akibat infeksi yang disebabkan oleh cacing pita yg genusnya berstatus Taenia, termasuk Taenia saginata dikenal dengan nama Taeniasis.

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom Animalia
Filum Platyhelminthes
Kelas cestoda
Ordo Cyclophylidea
Family Taeniidae
Genus Taenia
Spesies Taenia saginata

Morfologi 

Cacing pita Taenia saginata dapat memiliki panjang mencapai 25 m., namun biasanya panjangnya hanya berkisar 5 - 10 meter. Tubuh keseluruhan cacing ini hanya mencakup skoleks, leher dan strobila.

Bagian skoleksnya berbentuk rhomboid dan memiliki empat batil isap tanpa kail atau kait-kait. Bagian strobila terdiri atas 1000-2000 segmen yang disebut proglotid, terdiri dari proglotid muda, proglotid matur, dan proglotid grafik.

Setiap proglotid memiliki sitem reproduksi laki-laki dan perempuan sehingga mampu berkembang biak dengan cara fertilasi diri. Tiap proglotid berukuran 16 - 20 mm x 5 -7 mm dengan cabang uterus berjumlah 15 – 20 buah yang tiap sisinya mengandung 80.000 – 10.000 telur. Proglotid ini juga mampu bergerak dalam tinja ketika specimen dikirim tanpa pengawet.

Telurnya berwarna coklat tengguli berukuran 31-43 μ yang dilapisi oleh dinding yang tebal bergaris radier yang berisi embrio berkait enam (onkosfer).

Daur Hidup

Dalam usus manusia yang terinfeksi Taenia saginata terjadi proses reproduksi cacing pada proglotid yang menghasilkan embrio. Telur keluar bersama dengan fases atau tinja manusia. Apabila fases yang mengandung telur cacing termakan oleh sapi dan sampai ke usus, embrio akan berkembang menjadi larva onkosfer yang selanjutnya menetas dalam duodendum.
Dalam usus manusia yang terinfeksi Taenia saginata terjadi proses reproduksi cacing pada proglotid yang menghasilkan embrio. Telur keluar bersama dengan fases atau tinja manusia. Apabila fases yang mengandung telur cacing termakan oleh sapi dan sampai ke usus, embrio akan berkembang menjadi larva onkosfer yang selanjutnya menetas dalam duodendum.

Selanjutnya larva onkosfer melakukan penetrasi atau menembus dinding usus hingga terbawa aliran darah difiltrasi keluar otot lurik dan akhirnya berubah menjadi kista atau Cysticercusbovis (larva cacing sesungguhnya). Larva terus berkembang hingga membentuk cysticercus (sirtiserkus), yang apabila termakan oleh manusia dan sampai di usus halus akan terus berkembang hingga menjadi Taenia saginata dewasa.

Diagnosa Infeksi

Untuk mengetahui apakah seseorang terkena infeksi Taenia saginata atau tidak dapat diketahui dengan cara menganalisis tinja. Apabila tinja mengandung proglotid maka dapat dipastikan orang tersebut terinfeksi cacing Taenia.

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan agar terhindar dari infeksi atau agar tidak menular, antara lain :
  1. Mengelola limbah tinja dengan cara sistem jamban bersama agar tinja tidak dimakan oleh hewan ternak, terutama sapi dan tidak mencemari tanah atau rumput,
  2. Melakukan pemeriksaan daging oleh dokter hewan atau mantra hewan di RPH (Rumah Pemotongan Hewan), sehingga daging yang mengandung kista tidak sampai dikonsumsi oleh masyarakat (kerjasama lintas sector dengan dinas peternakan),
  3. Menghilangkan kebiasaan memakan daging setengah matang atau mentah,
  4. Berhati-hati dalam memilih daging, dan
  5. Memasak daging sampai matang (di atas 60 C dalam waktu cukup lama).
Untuk pengobatan bisa dilakukan dengan mengeluarkan skoleks pada usus halus manusia yang terinfeksi. Pengobatan lanjutan akan lebih efektif jika melakukan konsultasi dengan dokter ahli.

Hubungan Taksonomi dengan Alat Ekskresi

April 08, 2018 Add Comment
Oke yang akan kita bahas kali ini adalah hubungan taksonomi hewan dengan alat ekskresi. Hmm kira-kira diantara kedua hal tersebut ada tidak ya hubungannya. Yuk, kita pecahkan soal ini.
Hayoh, ngerjain PR yah? Wkwkw. Oke yang akan kita bahas kali ini adalah hubungan taksonomi hewan dengan alat ekskresi. Hmm kira-kira diantara kedua hal tersebut ada tidak ya hubungannya. Yuk, kita pecahkan soal ini.

Pertama-tama kita bahas seputar taksonomi terlebih dahulu. Dalam biologi, taksonomi merupakan suatu ilmu yang membahas seputar pengelompokan makhluk hidup berdasarkan anatominya agar mudah untuk dipelajari.

Di kelas X kita pernah belajar yang namanya biodiversitas atau keaneka ragaman hayati, disitu kita dikenalkan akan banyaknya jenis makhluk hidup yang hidup di bumi, khusunya di Indonesia kita tercinta ini. Namun dari semua mekluk hidup itu, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan, entah itu kingdom (kerajaan)nya, filumnya, kelasnya, ordonya atau bahkan keluarganya.

Dengan ilmu taksonomi, kemudian makhluk hidup tersebut dikelompokan berdasarkan persamaan-persamaan anatominya yang selanjutnya dipecah lagi dan dijadikan sub-sub kelompok supaya mudah untuk dipelajari oleh setiap orang yang ada di dunia ini.

Misalnya saja kingdom Plantae yang terdiri dari beragam tubuhan, Animalia yang terdiri dari beragam hewan, dan lain-lain. Oke disini kita tekankan pembahasan pada hewan ya.

Kita ambil contoh dari hewan vertebrata (bertulang belakang) agar mudah dipahami. Hewan vertebrata terbagi atas lima kelas yaitu Pisces (ikan), Amfibi, Reptilia (melata/reptil), aves (burung) dan yang paling keren adalah mamalia (menyusui). Ok kita ambil dua kelas saja untuk dianalisis perbedaanya.

Misalkan saja pisces (ikan) dengan Mamalia (menyusui). Pisces terdiri dari berbagai jenis ikan, seperti ikan bandeng, ikan cupang dan masih banyak lagi. Sedangkan Mamalia (menyusui) terdiri dari berbagai hewan yang (hmm mudahnya) perkembangbiakannya dengan cara melahirkan.

Oke, kedua perbedaan ini dibuat berdasarkan ilmu Taksonomi. Nah disini tentunya sudah dapat kita simpulkan dong.
Tapi min itu berdasarkan cara melahrikan, bernafas dan habitat bukan berdasarkan alat ekskresi!!!!

Hmm begitu ya.. coba sekarang mimin tanyakan sama kamu, apakah sistem ekskresi pada hewan pisces (ikan) sama dengan hewan mamalia (melahirkan)?? Pasti jawabannya, tidak. Beda jauh malahan.

Atau, agar lebih signifikan kita bandingkan alat ekskresi kamu (manusia) dengan alat eksresi hewan Insecta (Serangga), perbedaan ini juga berdasarkan ilmu taksonomi.

So bagaimana? Semoga kalian memaca semuanyanya, tidak langsung membaca bagian akhir supaya mengetahui latar belakangnya.
Walah kok berbelit gini min?

Hehehe oke mungkin sekian dulu, jadi kesimpulannya antara alat ekskresi dengan taksonomi hewan memiliki hubungan yang sangat erat. Kesimpulannya lanjutan bisa kamu buat sendiri, selamat belajar.

Kenapa Kita Tega Membunuh Hewan-Hewan Kecil ?

April 08, 2018 Add Comment
Pernah nggak sih kalian membunuh atau melihat hewan kecil terbunuh, contohnya serangga, entah itu secara disengaja ataupun tidak? Atau bahkan sering? Seperti membunuh belalang, semut, cacing, dan hewan kecil lainnya, atau melihat mereka terbunuh. Apa yang kalian rasakan setelah, biasa saja bukan? Tidak ada rasa bersalah atau iba dalam diri Anda?   Namun apabila kita membunuh atau melihat hewan yang berukuran sedang-besar terbunuh, entah itu disengaja maupun tidak, pasti rasanya nggak tega deh. Misalnya membunuh atau menyiksa kucing, anjing, hamster, dan lain-lain, atau melihat mereka terbunuh, entah itu tertabrak, dimakan oleh induknya, keracunan, dan lain-lain. Apa yang Anda rasakan? Bersalah, kasihan dan iba melihatnya, bukan?
Pernah nggak sih kalian membunuh atau melihat hewan kecil terbunuh, contohnya serangga, entah itu secara disengaja ataupun tidak? Atau bahkan sering? Seperti membunuh belalang, semut, cacing, dan hewan kecil lainnya, atau melihat mereka terbunuh. Apa yang kalian rasakan setelah, biasa saja bukan? Tidak ada rasa bersalah atau iba dalam diri Anda?

Namun apabila kita membunuh atau melihat hewan yang berukuran sedang-besar terbunuh, entah itu disengaja maupun tidak, pasti rasanya nggak tega deh. Misalnya membunuh atau menyiksa kucing, anjing, hamster, dan lain-lain, atau melihat mereka terbunuh, entah itu tertabrak, dimakan oleh induknya, keracunan, dan lain-lain. Apa yang Anda rasakan? Bersalah, kasihan dan iba melihatnya, bukan?

Meskipun serangga itu makhluk berukuran kecil, tapi mereka juga makhluk ciptaan tuhan, loh, yang pantas untuk merasakan kehidupan, tapi.. mengapa kita tidak merasa iba sama sekali ketika mengetahui hewan-hewan mini itu menderita??

Hmm kenapa ya??? Yuk kita bahas bersama.

1. Merasa Tidak Dianggap
    Secara tidak sadar, ternyata kita yang tidak peduli terhadap hewan kecil menganggap bahwa mereka itu tidak ada. Boleh ramal (Dilan,1990) ? mayoritas dari kita pasti lebih banyak tahu spesies hewan yang berukuran sedang-besar jika dibandingkan dengan hewan berukuran kecil. Atau mayoritas dari kita lebih banyak tahu informasi seputar hewan yang berukuran sedang-besar dibandingkan hewan berukuran kecil. Sebelum mengetahui alasan lain mengapa kita tidak peduli terhadap hewan kecil adalah kita lebih dahulu menganggap hewan-hewan kecil ini tidak pernah ada di dunia.

2. Dianggap sebagai Parasit
    Mungkin kamu pernah mendengar berita, kelabang yang bersarang di kuping manusia atau cacing kremi yang hinggap di tubuh manusia. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan ‘mengapa anda tidak peduli terhadap hewan yang berukuran kecil’. Secara tidak langsung Anda menganggap bahwa semua hewan kecil mampu dengan leluasa memasuki tubuh manusia dan hinggap disana.

3. Dianggap Beracun
    Sebagian hewan yang memiliki ukuran tubuh kecil, terutama pada kelas insecta biasanya memiliki racun kecil sebagai proteksi serta alat untuk berburu mangsa. Seperti lebah dan kalajengking, hal ini adalah salah satu alasan mengapa kita merasa tidak peduli terhadap kehidupan hewan kecil, padahal kita mampu menjalin interaksi baik sesama makhluk hidup dengan mereka.

4. Dianggap Merugikan
    Pernah nggak sih, kalian menaruh kaleng susu dengan keadaan terbuka di sembarang tempat? Dan tak lama kemudian ada gerombolan semut yang menyerbu kaleng susu Anda? Alasan yang satu ini juga mendukung kenapa Anda sangat tidak peduli terhadap hewan-hewan kecil. Bukan hanya itu, hewan-hewan kecil, terutama serangga seringkali dianggap sebagai musuh para petani, dan mayoritas penduduk Indonesia adalah seorang petani.

5. Dianggap sebagai Musuh
    Dari ke empat alasan diatas, akhirnya kita yang tidak peduli terhadap keberadaan hewan-hewan kecil, akhirnya menganggap mereka adalah hama yang harus dibasmi. Padahal biodiversitas hewan berukuran kecil tidak kalah dengan hewan lainnya yang berukuran sedang-besar. Atau bahkan secara tidak sadar, beberapa dari mereka hampir mendekati status ‘hampir punah’. 

6. Anti Prikehewanan 
    Hmm selain kelima faktor diatas, masih ada satu faktor lagi yang berasal dari kepribadian manusia itu sendiri. Ada sebagian manusia yang memang suka membunuh hewan, yah mungkin itu karna gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh kegagalan untuk menghargai sesama makhluk hidup, atau trauma akan suatu makhluk hidup. 

Tadi itu adalah beberapa alasan mengapa kita lebih respect terhadap hewan bertubuh sedang-besar dari pada hewan bertubuh kecil. Kesimpulannya, kita sebagai manusia kurang menghargai akan sesama makhluk hidup yang ada di sekelilingnya terutama mereka hewan bertubuh kecil ada banyak disekeliling kita, yang juga memiliki hak untuk berkembang.

Jadi kita sebagai manusia yang bijaksana /asek, harus respect terhadap hewan-hewan ynag memiliki ukuran tubuh mungil. Meskipun mereka terbilang menakutkan, mereka juga makhluk tuhan yang memiliki hak untuk hidup dan meneruskan keturunan.

Tidak sedikit dari mereka yang spesiesnya terancam punah seperti belalang anggrek dan hewan kecil lainnya. berhenti untuk membunuh mereka dan berusaha untuk saling menghargai kehidupan sesama makhluk hidup dengan cara membuat mereka nyaman dengan keberadaan kita (manusia).

3 Website yang dapat Membantu kamu Belajar Aviasi (Ilmu Penerbangan)

March 26, 2018 1 Comment
belajar ilmu aviasi di tiga blog ini
Aviasi atau Ilmu Penerbangan memang merupakan sebuah ilmu praktisi yang sangat jarang disukai khalayak umum, tapi... bukan berarti nggak ada yang suka loh ya. Perambatan Aviasi atau ilmu penerbangan yang siap dikaji untuk khalayak umum juga tidak secepat perambatan ilmu IT. Eh, tapi bukan berarti Aviasi atau Ilmu Penerbangan masih berifat kuno loh ya.

Jika kamu penyuka Aviasi yang kesulitan mendapatkan sumber pustaka untuk dikaji? Mencari jurnal pun, kebanyakan berbahasa Non-Indonesia. Nah, tepat sekali pada artikel ini author akan ingin berbagi informasi mengenai website/blog yang menyediakan informasi Aviasi/Ilmu Seputar Penerbangan. validitas atas informasi yang disediakan juga mantap loh. Kira-kira apa saja ya, yuk langsung saja.

1. Ilmuterbang.com
Web dengan kategori Aviasi yang pertama kali author ulas adalah web Ilmuterbang.com. Web ini berisi teori-teori penerbangan, isu penerbangan, berita penerbangan bahkan peraturan seputar penerbangan dan masih banyak lagi. Bagi kamu seorang yang awam mengenai Aviasi mungkin akan merasa sedikit kesulitan saat pertama kali menjelajah web ini. karna penyajian web ini langsung membahas ke pengetahuan inti.

kelengkapan isinya hmm author tidak bisa memastikan karena author sendiri bukan seorang penikmat Aviasi. Tapi menurut admin website Ilmuterbang.com, konten yang disajikan dari web tersebut mampu dipertanggungjawabkan validitasnya kok, untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi.

2. Aripsusanto.com
Selanjutnya adalah webnya pak Arip Susanto, seorang astrofisika. isi dari webnya bisa nggak kalah sama situs Ilmuterbang.com. Mengenai kelengkapan isinya author juga tidak bisa menyimpulkan, tapi validitas akan konten-konten yang disediakan tidak perlu diragukan lagi.

Bagi kamu orang awam dalam menganal Aviasi mungkin akan terbantu memahami dasar dari ilmu penerbangan. widget yang ditampilkan dari web Aripsusanto.com juga sangat rapi sehingga memudahkan pengunjung untuk mengakses setiap konten yang disediakan, selain itu kamu juga bisa bertanya/konsultasi masalah aviasi. Untuk lebih lengkapnya bisa langsung saja dikunjungi.

3. Gerryairways.com
Sebagai penutup adalah webnya pak Gerry Soejatman. webnya juga nggak kalah bagus sama webnya pak Arip Susanto. web Gerryairways.com bisa dibilang uptodate banget. kamu juga bisa konsultasi dengan beliau seputar masalah aviasi.

Mungkin cukup segitu dulu aja ya intro dari ke-3 web berkategori penerbangan yang dibilang sangat baik untuk dijadikan guru eksternal, heheh. Mungkin kamu tahu web lainnnya yang mengulas seputar aviasi tolong tambahkan dikolom komentar ya.