Showing posts with label organisme. Show all posts
Showing posts with label organisme. Show all posts

Kenapa Ular Berbisa atau Beracun ?

March 18, 2018 Add Comment
Ilustrasi : Bisa Ular yang Beracun
Ular merupakan salah satu hewan yang ditakuti manusia, karena racun atau bisa-nya yang sangat berbahaya. Lebih berbahayanya lagi ular merupakan organisme yang tergolong memiliki populasi terbanyak di dunia. Meskipun hanya sekitar 350 dari -+2900 spesies ular yang memiliki bisa atau racun. Tetap, ular beracun patut dikelompokan ke dalam predator mengerikan.

Telah banyak kasus orang meninggal dunia yang disebabkan oleh "Racun Ular". Namun, hal tersebut merupakan sutau kejadian yang lazim, Karena ular dapat berkembanng biak dimana saja kecuali di tempat yang tertutup oleh salju. Jadi tak heran jika kita kerap menjumpai sosok ular dalam kehidupankita, baik itu di sawah, jalan, sungai, maupun ular nyasar ke rumah kita. Nah, yang menjadi pertanyaan,
Kenapa Ular Berbisa atau Beracun ?

Bisa ular adalah sebuah reaksi kimia yang tercipta oleh kelenjar khusus yang tersimpan pada kantung khusus ( alveolus ) yang terdapat di setiap sisi kepala bagian bawah dan di belakang mata yang dibungkus oleh selubung otot. Kemudian kelenjar tersebut disalurkan melalui sebuah duksus dan berakhir pada dasar taring, Jadi taring ular diibaratkan sebuah suntikan yang mengandung racun. Jadi dengan dikethuinya fenomena ini timbul suatu alasan mengapa jika kita membunuh ular diharuskan untuk menghancurkan bagian kepala ular.
Bagaiman kelenjar itu terbentuk dan dari mana asal racun pada bisa ular?
Kelenjar tersebut tercipta karena kombinasi antara air liur ular yang memiliki enzim dan protein. protein dan enzim yang terkadung pada bisa ular memiliki jenis yang berbeda-beda. Meskipun tidak semua protein pada bisa ular berbahaya bagi manusia, Namun ada sebagian protein yang terdapat pada bisa ular yang dapat menimbulkan efek racun bagi manusia.

Nah sudah tahu bukan mengapa bisa ular beracun? Tapi tahukan kamu jika bisa atau ular terbagi atas 2 kelompok, mau tahu? Yuk lanjut. Racun ular diklasifikasikan berdasarkan efek yang ditimbulkan pada mangsanya saat terinfeksi racun. Kedua jenis racun tersebut antara lain, Hemotoxic dan Neurotoxic. Perbedaan racun pada bisa ular timbul karena adanya perbedaan komposisi dan jenis protein dan enzim yang terdapat pada bisa ular.

Salah satu jenis racun pada bisa ular yaitu Hemotoxic, merupakan racun tingkat rendah karna racun ini hanya mempengaruhi organ sekitar dan darah. Efek dari racun jenis ini berupa peradangan dalam tubuh dan bahkan bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah milik korban. Meskipun tidak menyebabkan kematian akan tetapi efek yang ditimbulkan juga akan berakibat fatal dalam jangka waktu yang panjang.


Kemudian terdapat racun jenis Neurotoxic, merupakan racun tingkat dewa. Dampak yang timbul akibat racun ini dapat memperngaruhi susunan syaraf pusat. Efek samping yang ditimbulkan dari racun jenis ini adalah kejang-kejang, lumpuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Di Indonesia sendiri ular yang memiliki racun jenis Neurotoxic yang kerap kita jumpai adalah ular sendok atau king kobra dan ular belang.

Sekian ulasan mengenai bisa atau racun ular. Untuk pembaca sekalian, semoga lebih berhati-hati jika berpapasan dengan si ular ini. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan berikan komentar

Dua Manfaat Babi

February 10, 2018 Add Comment
Manfaat Babi
Mayoritas orang Indonesia menganggap babi adalah hewan jorok yang merupakan inang dari berbagai organisme parasite mengerikan. Bahkan, beberapa agama mengahramkan babi untuk dikonsumsi. Sehingga timbul isu.
Jika, babi tidak memiliki manfaat sama sekali, lalu untuk apa diciptakan?
Sekilas teringat perkataan guru SMP author, yang pernah mengatakan “Semua yang ada di dunia ini, memiliki manfaat tersendiri, entah itu uler, kotoran, bahkan debu sekalipun”.

Ternyata babi yang merupakan hewan terlarang untuk di ternak, sebenarnya memiliki peran penting bagi perkembangan ilmu kedokteran loh.
Lha kok bisa? 
Yuk kita mengenal manfaat babi, supaya babi tidak di caci maki lagi, heheh. Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung lemper. Babi sediri mulanya berasal dari Eurasia (gabungan benua Eropa dan Asia).

Babi merupakan hewan omnivora yang berarti babi adalah pemakan segalanya baik hewani maupun nabati. Meskipun terkesan menjijikan, Babi merupakan hewan yang paling cerdas dan mudah dipelihara loh. Bahkan ada sebuah pernyataan bahwa babi lebih pintar dari kucing maupun anjing.
Baca Juga : Dua Teori Asal Usul Pembentukan Alam Semesta
Menurut kepercayaan agama islam babi haram untuk disentuh dan dagingnya juga haram untuk dikonsumsi karna terdapat banyak organisme parasite mengerikan seperti Taenia solium, Taenia saginata, Taenia asiacita (Marga Cacing Pita), Schistosoma japonicas(Cacing Darah) dan berbagai parasit mengerikan dan lain-lain.

Banyak suku di Indonesia yang masih suka mengkonsumsi babi seperti suku bali, suku dayak, suku-suku di papua, batak toraja, dll. Tahukah kamu ? sebelum agama Islam masuk ke nusantara babi umum dijadikan hewan ternak oleh masyarakat Jawa.
Baca Juga : Manfaat dan Bahaya Mempelajari Ilmu Biologi
Wah, mengerikan juga ya babi ini, tapi kok bisa ya punya peran penting dalam dunia kedokteran? Lantas, apa saja manfaat yang bisa kita ambil dari keberadaan babi ini?
1. Hewan Ternak Lain Terbebas dari Cacing Parasit
    Babi adalah hewan yang rakus seperti halnya koruptor, namun dibalik kerakusannya itu tubuh babi berguna sebagai sarang cacing (parasite) yang dapat merugikan manusia. Dengan adanya babi hewan ternak seperti kambing, sapi, dll terbebas dari infeksi beberapa cacing yang ada di tubuh babi. Salah satu dari kelompok cacing tersebut, dan terbilang sangat populer adalah Taenia Solium (Cacing Pita). Cacing ini dominan menginfeksi dan bersarang pada tubuh babi, hal ini lah salah satu penyebab kenapa babi haram dikonsumsi. Jika tidak ada babi, Taenia solium pasti akan menginfeksi hewan ternak lainnya seperti kambing, sapi, dll karena telur cacing tersebut membutuhkan tempat higenis untuk berubah menjadi larva.
    Meskipun begitu, keberadaan babi masih belum dikatakan kondisi aman bagi hewan ternak lainnya. Ada fakta yang menyatakan bahwa minoritas daging sapi terinfeksi oleh cacing Taenia saginata (temannya Taenia solium). Apabila babi musnah dari dunia ini, kemungkinan besar Taenia solium akan mengukuti temannya untuk menginfeksi sapi, al hasil sapi akan diharamkan untuk dikonsumsi dan kita tidak dapat lagi merasakan enaknya daging sapi.
2. Sebagai Tester Riset Penelitian Medis
    secar, babi sangat berbeda jauh dengan manusia bahkan tidak ada sedikitpun kemiripan. Akan tetapi, secara anatomi dan fisiologi hampir 90% babi memiliki banyak persamaan dengan manusia. Jadi kemungkinan besar obat apapun yang bekerja pada manusia juga dapat bekerja pada babi, begitu pula sebaliknya. Banyak ilmuan yang terus melakukan riset terhadap babi. Bahkan ada ilmuan yang pernah menumbuhkan kembali otot kaki manusia menggunakan implan dari jaringan kandung kemih babi. Wow sungguh luar biasa bukan. Selain itu babi juga sering dijadikan bahan percobaan obat-obatan, vaksin, serum, dll.

Jadi bagaimana, masih membenci keberadaan babi ? kalo dipikir-pikir, sebenarnya setiap ciptaan tuhan itu memiliki manfaat tersendiri, bahkan debu sekalipun. Jika karangan mimin tentang babi ini kurang lengkap, kamu bisa mencari jurnal-jurnal ilmiah yang membahas mengenai pemanfaatan babi.

Pengertian Sel (Biologi) dan Sejarah Perkembangan Sel

January 05, 2018 Add Comment
Bagian-Bagian atau Organela Sel.

A. Pengertian Sel

Setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini tersusun atas sel baik itu manusia, hewan dan tumbuhan. Sebenarnya apa itu sel ? Sel adalah unit terkecil yang ada pada setiap makhluk hidup. Seperti halnya dengan keluarga merupakan sebuah unit sosial yang paling kecil dalam kelompok masyarakat, tarusan atau bahkan ribuan keluarga membentuk desa, dan kemudian kumpulan dari desa tersebut membentuk kecamatan dan seterusnya membentuk sebuah peradaban. Begitu pula dengan sel, jutaan sel yang ada dalam tubuh kita membentuk sebuah jaringan dan kumpulan dari jaringan tersebut membentuk organ dan seterusnya sehingga tercipta sebuah organisme.

B. Sejarah Perkembangan Sel

Penemuan sel dimulai dari pengamatan yang dilakukan oleh Anthony van leeuwnhoek (1632-1723) seorang yang berkerbangsaan belanda. Dia merupakan orang yang pertama kali menemukan mikroskop dan meneliti organisme mikroskopis berupa Protozoa dan Rotifera yang kemudian dinamakan “animaculus” oleh Anthony van leewnhoek.

Kemudian seorang berkebangsaan Italy, Marcello Malphigi (1628-1694) mengamati sayatan jaringan pada organ-organ tertentu, seperti hati, ginjal, otak, limfa dan paru-paru dengan menggunakan mikroskop. Dari hasil pengamatannya, Marcello Malphigi menyimpulkan bahwa jaringan tersusun atas unit-unit struktual yang ia sebut utricles.

Kemudian pada abad ke-17 istilah tentang sel mulai tercipta, dimana saat itu seorang pedagang kaca dari Inggris bernama Robert Hooke berhasil merakit mikroskop yang dapat melihat obyek yang sangat kecil. Dengan mikroskop ciptaannya itu Robert Hooke mengamati sebuah sayatan gabus yang sangat kecil. Hasil pengamatan tersebut berupa petak-petak segi empat yang tengahnya kosong. Objek hasil pengamatan dari hooke tersebut dikenal dengan nama cellulae atau sel yang berarti petak atau ruang kecil.

Sejarah penemuan sel oleh Robert Hooke tersebut menjadi pioner bagi para ahli cabang ilmu biologi untuk mengambangkan teori sel. sehingga muncul teori-teori baru mengenai identitas sel. Kemudian seorang berkebangsaan prancis bernama Rene Dotrochet melaporkan bahwa semua jaringan hewan dan tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel globular. Kemudian seorang berkebangsaan inggris bernama Robert Brown melaporkan bahwa sel-sel epidermis tumbuhan mengandung suatu struktur yang konstan yang kemudian disebut inti sel atau nukleus. Kemudian beliau mencetuskan sebuah teori bahwa sel hidup selalu terdapat inti sel yang merupakan bahan terpenting yang ada di dalam sel.

Pada tahun 1838, Jacob schleiden menyatakan bahwa tubuh tumbuhan tersusun atas sel. Dan pada tahun 1839 Theodore Schwann menyatakan bahwa tubuh hewan tersusun atas sel. Kemudian schwann mengemukakan 2 teori mengenai sel. Yaitu, semua organisme terdiri atas sel dan sel merupakan unit kesatuan struktual.

Pada tahun 1840 Johannes E. Purkinye memperkenalkan istilah protoplasma. Dan selanjutnya pada tahun 1861, W. Schultze mengemukakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari kehidupan (kesatuan fungsional). Kemudian kurang lebih 10 tahun setelah kedua teori yang dikemukakan oleh Schwann, Rudholf Vircow mengemukakan teori yang ketiga yaitu semua sel berasal dari sel yang terlah ada sebelumnya (omnis cellula e cellulae).

Dan kemudian felix dujardin menyatakan bahwa ada cairan sel yang terdapat di memebran sel dan pada akhirnya waston dan crick menemukan struktur DNA di dalam sel dan mencetuskan teori bahwa sel merupakan kesatuan hereditas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa ahli tadi dapat disimpulkan bahwa.
1. Sel merupakan kesatuan atau unit struktual hidup (Jacob schleiden yang kemudian dilanjutkan oleh Theodor Schwann) dimana setiap makhluk hidup terdiri dari sel dan sel adalah unit struktual (material) terkecil pada makhluk hidup.
2. Sel merupakan Unit Fungsional Makhluk Hidup (Max Schultze)
3. Sel Merupakan Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup (Rudholph Virchow)
4. Sel Merupakan Unit Hereditas (Penurunan Sifat Genetik) Makhluk hidup, Dengan ditemukannya inti sel oleh Robert Brown dan Protoplasma oleh Felix Durjadin yang kemudian diteliti lebih lanjut oleh Johannes Purkinye. Serta, ditemukannya struktur DNa oleh waston dan crick.

Demikian uraian mengenai sejarah perkembangan sel dan teori sel menurut para ahli. Di masa yang mendatang mungkin akan ditemukan teori baru lagi mengenai sel, oleh karna itu kamu sebagai calon ilmuan, berusaha lah untuk berkarya sehingga nama kamu tercantum sebagai ahli dibidang pengetahuan sel di masa mendatang.