Kenapa Ular Berbisa atau Beracun ?
Ilustrasi : Bisa Ular yang Beracun
Ular merupakan salah satu hewan yang ditakuti manusia, karena racun atau bisa-nya yang sangat berbahaya. Lebih berbahayanya lagi ular merupakan organisme yang tergolong memiliki populasi terbanyak di dunia. Meskipun hanya sekitar 350 dari -+2900 spesies ular yang memiliki bisa atau racun. Tetap, ular beracun patut dikelompokan ke dalam predator mengerikan.Telah banyak kasus orang meninggal dunia yang disebabkan oleh "Racun Ular". Namun, hal tersebut merupakan sutau kejadian yang lazim, Karena ular dapat berkembanng biak dimana saja kecuali di tempat yang tertutup oleh salju. Jadi tak heran jika kita kerap menjumpai sosok ular dalam kehidupankita, baik itu di sawah, jalan, sungai, maupun ular nyasar ke rumah kita. Nah, yang menjadi pertanyaan,
Kenapa Ular Berbisa atau Beracun ?
Bisa ular adalah sebuah reaksi kimia yang tercipta oleh kelenjar khusus yang tersimpan pada kantung khusus ( alveolus ) yang terdapat di setiap sisi kepala bagian bawah dan di belakang mata yang dibungkus oleh selubung otot. Kemudian kelenjar tersebut disalurkan melalui sebuah duksus dan berakhir pada dasar taring, Jadi taring ular diibaratkan sebuah suntikan yang mengandung racun. Jadi dengan dikethuinya fenomena ini timbul suatu alasan mengapa jika kita membunuh ular diharuskan untuk menghancurkan bagian kepala ular.
Bagaiman kelenjar itu terbentuk dan dari mana asal racun pada bisa ular?Kelenjar tersebut tercipta karena kombinasi antara air liur ular yang memiliki enzim dan protein. protein dan enzim yang terkadung pada bisa ular memiliki jenis yang berbeda-beda. Meskipun tidak semua protein pada bisa ular berbahaya bagi manusia, Namun ada sebagian protein yang terdapat pada bisa ular yang dapat menimbulkan efek racun bagi manusia.
Nah sudah tahu bukan mengapa bisa ular beracun? Tapi tahukan kamu jika bisa atau ular terbagi atas 2 kelompok, mau tahu? Yuk lanjut. Racun ular diklasifikasikan berdasarkan efek yang ditimbulkan pada mangsanya saat terinfeksi racun. Kedua jenis racun tersebut antara lain, Hemotoxic dan Neurotoxic. Perbedaan racun pada bisa ular timbul karena adanya perbedaan komposisi dan jenis protein dan enzim yang terdapat pada bisa ular.
Salah satu jenis racun pada bisa ular yaitu Hemotoxic, merupakan racun tingkat rendah karna racun ini hanya mempengaruhi organ sekitar dan darah. Efek dari racun jenis ini berupa peradangan dalam tubuh dan bahkan bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah milik korban. Meskipun tidak menyebabkan kematian akan tetapi efek yang ditimbulkan juga akan berakibat fatal dalam jangka waktu yang panjang.
Kemudian terdapat racun jenis Neurotoxic, merupakan racun tingkat dewa. Dampak yang timbul akibat racun ini dapat memperngaruhi susunan syaraf pusat. Efek samping yang ditimbulkan dari racun jenis ini adalah kejang-kejang, lumpuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Di Indonesia sendiri ular yang memiliki racun jenis Neurotoxic yang kerap kita jumpai adalah ular sendok atau king kobra dan ular belang.
Sekian ulasan mengenai bisa atau racun ular. Untuk pembaca sekalian, semoga lebih berhati-hati jika berpapasan dengan si ular ini. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan berikan komentar