Pembangkit Listrik Tenaga Petir, Mungkinkah ?
Ilustrasi : Pembangkit Listrik Tenaga Petir |
Berdasar buku yang mimin baca, Petir memiliki -+300Kw pada setiap sambaran, bayangkan apabila di jabodetabek saja normalnya sambaran petir perbulan bisa mencapai -+200 sambaran (wilayah Bogor), berapa banyak energi listik yang dapat didapat? Nah kali ini mimin ingin mengajak pembaca sekalian mengulas seputar pembangkit listrik tenaga petir (PLTP).
Kira-kira mungkin nggak ya PLTP diciptakan dan dioperasikan ?
Kalo menurut pendapat mimin sih 50:50 karena apa? Karna bakal banyak kendala. Nah kalo kepo, Yuk kita bahas soal karakteristik petir dahulu.
Oke, menurut para ahli, petir terjadi sebab loncatan listrik statis. Jadi, agar pembangkit listrik tenaga petir dapat tercipta harus ada konsep untuk mengubah listrik statis menjadi listrik dinamis, masalah ini rasanya sudah clear karna tekhnologi saat ini sudah mampu mengubah tipe listrik.
Selanjutnya cara kita mengambil petirnya, mimin pernah baca mengeneai konsep sistem proteksi petir, ternyata sistem kerjanya sederhana yaitu dengan cara mengalirkan petir ke lokasi aman (tanah), tapi penyalur petir harus dirancang sebaik mungkin agar petir tidak mampu merusak objek apapun yang ada dibawahnya. Oke, ini mungkin sudah fixnya.
Lah kalo gitu, apa yang dipermasalahkan atau hambatan mengenai pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Petir (PLTP)? Kenapa project Pembangkit Listrik Tenaga Petir (PLTP) nggak pernah diselenggarakan?
Ettsss meskipun solusi mengubah listrik statis ke listrik dinamis dan pengambilan petir sudah fx masih ada banyak hambatan loh... terus apa saja hambatannya?
1. Penyimpanan
-
Kita liat ulasan diatas bahwa listrik memiliki -+300Kw/sambaran, anggap saja di daerah normal petir menyambar sebanyak 1-15/bulan, kita bulatkan sambaran perbulan itu 10 biar enak ngitungnya, jadi 300*10= 3000Kw. Jika di satu kabupaten saja mendapat pasokan sebanyak -+3000Kw mau dikemanakan listrik yang tidak terpakai?
2. Pemetaan, Biaya dan Pemerataan
-
Hambatan Selanjutnya adalah pemetaan, biaya dan pemerataan. Generator berukuran besaar tentunya harus jauh dari pemukiman, terlebih sesuatu yang melibatkan petir. Nah, di kota-kota besar di Indonesia yang rawan terjadi petir seperti Bogor, Pusat generator mau ditaruh dimana? Dan untuk melakukan riset medalam mengenai pembuatan generator/pembangkit listrik tenaga petir pasti butuh biaya yang sangat mahal, belum lagi produksinya. Jadi menyulitkan untuk meratakan penggunaan PLTP ini.
Yah, mungkin cuman itu saja menurut mimin potensi dan hambatan pembuatan Generator atau Pembangkit Listrik Tenaga Petir (PLTP). Jadi kesimpulannya, konsep untuk merancang PLTP sudah done, yang jadi masalah adalah pengoperasian PLTP. So, kita doakan saja ada peneliti dari Indonesia yang mampu merancang dan mengoperasikan PLTP. Kalo kamu punya pendapat lain ,yuk share di komentar.