Lima Manfaat Rasa Cinta
Ilustrasi : Manfaat Cinta
Asik, kita bahas cinta nih? di era kids zaman now, banyak anak remaja yang suka gila akan cinta. Eh, Seburuk itu kah cinta? Ternyata secara ilmiah Cinta memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan fisik dan psikis kita loh. Bahkan tanpa ada rasa cinta, dunia ini akan menjadi hampa sepenuhnya. Oke, kali ini mimin akan mengulas seputar manfaat dari rasa cinta yang timbul dari lubuk hati /asik.Baca Juga : Kenapa Golongan Darah Kita Berbeda-beda?Cinta adalah sebuah emosi yang lahir dari perasaan kasih dan sayang yang kuat terhadap sesuatu atau seseorang yang meliputi pengabdian, ketulusan,kejujuran,rasa ingin memberi,membuat bahagia serta melindungi. Cinta tidak harus menuju pada pasangan kekasih namun juga bisa cinta kepada tuhan, cinta kepada kelaurga, cinta kepada anak, atau siapapun. Cinta bukanlah hal gila yang dilakukan untuk memenuhi nafsu. Sebenarnya cinta memiliki banyak manfaat dan berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Lalu apa saja manfaat cinta? Berikut manfaat cinta bagi umat manusia.
1. Meningkatkan Hormon Oksitosi
- Bertemu bersama orang tercinta merupakan suatu hal yang menyenangkan
dan juga kita dapat merasakan kebahagiaan. Jika kita merasa bahagia
otomatis tubuh akan memproduksi hormon oksitosi yang membuat tubuh dan
pikiran merasa bahagia dari keadaan normal.
- Hormon Oksitosin adalah
hormon yang hanya bisa dihasilkan dari interaksi dengan orang yang
dicintai hormone oksitosi juga biasa disebut dengan hormone cinta.
Beberapa manfaat dari hormon oksitosi adalah Mengurangi rasa sakit,
Menghilangkan rasa nyeri, mengurangi ketagihan narkotika,menurunkan
tekanan darah dan masih banyak lagi. Jadi, cinta memiliki pengaruh besar dalam mengubah kepribadian seseorang dari buruk menjadi baik, bahkan cinta memungkinkan membantu pengidap narkotika untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya.
- Cinta merupakan suatu penghalang kebencian seseorang terhadap orang
lain. Dengan adanya cinta kita dapat saling memaafkan dan menerima
keadaan. Coba bayangkan jika di dunia ini tidak ada cinta. Persaingan
tak sehat, peperangan pasti sudah terjadi di mana-mana. Tak ada lagi
yang namanya kehidupan. Yang lemah pasti akan ditindas.
- Proses cinta yang gagal adalah keadaan diaman kita mengorbankan
segala sesuatu sehingga lupa dengan diri kita sendiri. Banyak pasangan
muda yang seperti ini. Namun ssungguhnya cinta dapat mengealkan kita
pada jati diri kita sendiri. Cinta selalu memainkan emosi kita. Dengan
orang yang kita cintai kita selalu berusaha menunjukan kepribadian kita
yang sebenarnya. Penelitian menunjukan bahwa seseorang yang sudah
memiliki cinta yang tepat dalam hidupnya memiliki presentase menjadi
pribadi yang lebih kuat. Serta lebih tahu tentang tujuan hidup yang dia
miliki.
- Loh kok bisa? bukannya malah jadi galau ? Berkat cinta kita tidak akan mengalami kesepian. Kalo galau sih itu namanya bukan cinta yang berhasil, tapi cinta yang gagal. Penelitian di
Selandia Baru menunjukkan, bahwa orang-orang yang memiliki hubungan
jangka panjang lebih dari lima tahun dengan orang yang mereka cintai,
memiliki risiko lebih rendah mengalami depresi. Berkat cinta pula
presentase menjadi seorang psikopat sangatlah rendah. Namun sedikit
berbeda dengan orang yang memiliki kelainan mental sejak lahir.
- Loh apa lagi nih? Semakin banyak ilmu pengetahuan yang kita kuasai semakin dingin pula
kepribadian yang kita miliki. Ternyata menaiknya kemampuan intelektual tanpa diimbangi dengan kemampuan emosional dapat menyebabkan seorang memiliki kepribadian yang sult bersosialisasi dengan dunia luar.
-
Dengan adanya cinta, diharapkan tingkat emosional seseorang memiliki tempratur wajar dan dapat menunjang dalam meningkatkan kemampuan intelektual. Apabila tidak, besar kemungkinan kondisi psikis orang tersebut berubah menjadi es batu.
Baca Juga : Seberapa Panjang Rambut Kita Dapat Tumbuh ?So wasap jangan sampe putus cinta ya, hahhah. Eh iya, perasaan cinta tidak hanya timbul pada sepasang kekasih loh, perasaan cinta juga bisa ada pada diri kita terhadap orang tua, saudara dan tuhan sekalipun.