Pengertian Deja vu, Penyebab dan Hubungan Deja vu terhadap kondisi Psikis Manusia
Ilustrasi : Rahasia Fenomena Deja vu
Pernah mendengar istilah Déjà vu ? atau mungkin pernah mengalami sendiri fenomena Déjà vu ? oke kali ini kita akan membahas rahasia dibalik terjadinya fenomena Déjà vu, mulai dari pengertian, penyebab terjadinya Déjà vu dan keterikatan fenomena Déjà vu dengan kondisi psikis manusia. A. Pengertian Déjà vu
Apa sih Déjà vu itu ? istilah Déjà vu berasal dari bahasa Prancis yang memiliki arti “Pernah Dilihat”. Déjà vu adalah sebuah fenomena psikis seseorang yang merasakan sensasi kuat dalam suatu kejadian atau peristiwa. Mudahnya, Déjà vu adalah peristiwa yang sedang kita alami, namun peristiwa tersebut pernah kita alami dan sama persis dengan peristiwa sebelumnya. Lebih singkatnya lagi, Déjà vu adalah ramalan yang datang ke otak kita dengan sendirinya, berupa peristiwa yang akan terjadi suatu waktu. Jadi apabila kamu berperan pada suatu peristiwa atau kejadian, namun kamu pernah merasakannya sama persis sebelum peristiwa itu terjadi, akan tetapi kamu bingung terhadap setting peristiwa yang terjadi sebelumnya, selamat berarti kamu pernah merasakan Déjà vu.B. Penyebab Déjà vu
Setelah kita mengetahui apa sih déjà vu itu, sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana fenomena déjà vu bisa terjadi?. Menurut mitos yang beredar, fenomena Déjà vu merupakan sebuah ramalan yang hadir dan beridri sendiri pada diri seseorang, ada lagi yang menyatakan bahwa fenomena Déjà vu merupakan Back-up ingatan dari kehdupan kita sebelumnya (reinkarnasi). Meskipun Déjà vu merupakan sebuah fenomena yang membingungkan, namun bukan berarti fenomena Déjà vu tidak dapat dijelaskan secara ilmiah.Otak merupakan pusat dari segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, menurut ukurannya, otak dibadakan menjadi dua macam yaitu, otak besar dan otak kecil. Secara ilmiah fenomena Déjà vu memiliki hubungan yang erat dengan kinerja otak besar yang salah satu fungsinya adalah sebagai kontrol memori atau pengingat. Apabila dipecah lagi otak besar dapat dibagi menjadi beberapa bagian, di dalam otak besar ini lah terdapat hipokampus atau hippocampus yang memiliki peran penting dalam kegiatan mengingat.
Di dalam hipokampus terdapat dentate gyrus yang berfungsi sebagai pembentukan memori baru yang bersifat episodik, yaitu dengan cara mengidentifikasikan komponen peristiwa seperti suara, warna, rangsangan, waktu, dan sebagainya, yang kemudian dicocokan dengan peristiwa yang telah tercatat di dentate gyrus, apabila tidak ditemukan peristiwa yang sama persis, maka akan didaftarkan sebagai peristiwa baru oleh dentate gyrus.
Fenomena Déjà vu terjadi apabila dentate gyrus sedang tidak bekerja secara normal. Sehingga kita akan merasa pernah mengalami peristiwa yang sedang dialami. Akan tetapi tidak tahu persis mengenai gambaran komponen peristiwa yang sedang kita alami.
C. Hubungan Déjà vu terhadap Psikis Manusia
Meskipun Fenomena Déjà vu bisa dibilang peristiwa yang tidak lazim terjadi pada kinerja otak. Akan tetapi, fenomena Déjà vu merupakan sebuah peristiwa yang lazim dialami oleh khalayak umum. Meskipun begitu, Déjà vu akan menjadi sangat mengerikan apabila terjadi dalam tingkatan kronis, dimana seorang sering mengalami Déjà vu.Bayangkan saja jika seseorang hampir tiap waktu mengalami fenomena Deja vu, dimana saat hendak melakukan suatu aktifitas, ia merasa sudah pernah merasakan kegiatan yang akan dia lakukan sebelumnya. Tentunya menyebabkan seseorang menjadi sangat kebingungan dan apabila terjadi dalam tingkat kejadian yang cukup banyak, maka akan menyebabkan stres.
Mungkin cukup sekian ulasan mengenai fenomena Déjà vu, dimulai dari pengertian, penyebab, dan hubungan Déjà vu dengan kondisi psikis manusia semoga dapat bermanfaat bagi Pembaca sekalian.
Oh iya, sedikit tambahan Jamais vu merupakan kebalikan dari fenomena Déjà vu. Apabila Déjà vu merupakan fenomena dimana kita pernah merasakan peristiwa di masa lampau. Namun Jamais vu merupakan fenomena dimana kita merasa asing dengan peristiwa yang sering kita alami.